Berkumur, Bercukur, dan Bersyukur

Selain berkumur dan bercukur, kita juga harus bersyukur setiap hari. Memang bersyukur tidak akan membuat efek yang siginifikan, namun karena bersyukur itulah kita akan mendapatkan sedikit pencerahan untuk melakukan hal yang baru ataupun memperbaiki sesuatu yang telah didapat. Selain membuat dan memperbaiki, dengan bersyukur juga kita dapat menjadikan sesuatu yang telah diperoleh lebih baik lagi. Contohnya ketika kita mendapat nilai yang kurang memuaskan dalam satu mata pelajaran--tentunya telah memenuhi syarat namun masih dirasa kurang, lalu kita mensyukuri nilai yang diberikan kemudian seminggu berselang guru mata pelajaran tersebut berbicara di depan kelas, “Kalau ada yang mau menaikkan nilai, boleh datang ke saya.” Jadi, bersyukur juga dapat membuka kesempatan baru yang lebih baik dan sebagai bekal di hari yang akan datang.

Bersyukur merupakan hal yang sangat mudah dilakukan oleh semua orang terutama di Indonesia yang mana warga negara Indonesia merupakan warga yang beragama. Dalam setiap ajaran kepercayaan, tentunya ada cara untuk bersyukur. Tentunya, kepercayaan tersebut adalah kepercayaan yang benar. Parameter kebenaran setiap kepercayaan pasti berbeda, tapi sebagai manusia tentunya bisa membedakan mana yang baik dan mana yang salah. Selama hidup sampai saat ini, saya sudah bertemu dengan orang yang memegang kepercayaan Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan Konghucu untuk dijadikan sebagai fondasi hidupnya. Dari kelima kepercayaan tersebut, semua mengajarkan cara bersyukur. Memang cara bersyukur masing-masing kepercayaan tetsebut berbeda, namun saya yakin tujuannya sama; untuk mensyukuri apa yang telah kita dapat dan yang akan kita kerjakan.

Rasa syukur akan menimbulkan ketenangan dan menyegarkan jiwa bagi orang yang memanjatkannya. Hal ini dikarenakan bersyukur berkaitan langsung antara Tuhan dan hamba-Nya. Dan seperti yang telah kita ketahui, Tuhan adalah zat Yang Maha Pelindung. Tuhan akan melindungi hamba-Nya yang meminta perlindungan, karena Tuhan Maha Pengasih dan Penyanyang. Secara tidak langsung rasa syukur merupakan salah satu bentuk permohonan perlindungan umat manusia kepada Tuhannya. Sebagai Pelindung umat-Nya, tentunya Tuhan akan menjaga, melindungi, dan memberi ketenangan hidup untuk hamba-Nya yang meminta pertolongan kepada-Nya.

Dengan bersyukur kita dapat lebih mendekatkan diri lagi kepada Yang Maha Kuasa. Jika kita sudah dekat dengan Tuhan, saya yakin apapun yang kita kerjakan akan bermafaat, setidaknya bagi kita sendiri. Dan hasilnya pun tidak akan sia-sia karena kita yakin bahwa Tuhan tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Kita akan yakin bahwa Tuhan mengetahui apa yang tidak hamba-Nya ketahui dan tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya .

Dan mengapa kita wajib bersyukur? Karena sesuai dengan ayat pertama surah Al-Kautsar, sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. 

Ketika kita tidak bersyukur maka kita ingkar kepada Allah karena telah diperintah di Az-Zumar ayat 66: karena itu, maka hendaklah Allah saja yang kau sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur. Dan jika kita ingkar, kita sama saja seperti itu seperti yang dijelaskan di Al Isro ayat 27: dan setan itu ingkar kepada Tuhannya.

Itu menurut pandangan agama. Secara ilmiah, bersyukur memang mempunyai dampak yang baik. Bersyukur merupakan sugesti. Secara tidak langsung bersyukur memberi kita sugesti baik untuk orang yang bersyukur. Efek sugesti dapat kita rasakan saat itu juga maupun harus menunggu beberapa waktu untuk merasakan efek dari sugesti yang telah kita tanamkan dalam pikiran kita.

Pada dasarnya manusia akan lebih menuruti keinginannya sendiri dan menomorsekiankan keinginan orang lain. Begitu juga dengan saran, jika kita diberi saran oleh orang lain, kita cenderung lebih mengutamakan “saran” dari kita sendiri. Kalau bersyukur, kita memberi saran yang positif kepada diri sendiri dan akhirnya akan berdampak baik bagi sendiri. 

Sama saja dengan bercukur, kalau kita bercukur, terutama rambut, tentunya kita ingin modelnya apa yang kita kehendaki. Kalau orang lain memberi saran, kita akan menanggapinya, “Makasih sarannya.” Namun di dalam hati kita akan berbicara, “Hidup gue, kok, situ yang ngatur?”

Jika disamakan dengan berkumur, kita harus berkumur setiap pagi untuk menyegarkan mulut. Bahkan setiap saat, agar selalu segar.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.