Untuk Seseorang yang Tak Pernah Kesepian
Di mana pun kamu berada, aku harap surat ini sempat kau baca
Pernahkah seseorang datang dari suatu tempat tiba-tiba membuatmu bahagia?
Pernahkah ada seseorang yang tiba-tiba mewarnai hidupmu walau hanya monokrom saja?
Adakah orang di luar sana yang mampu meluangkan waktunya untukmu tanpa permisi sekalipun?
Pernah adakah seseorang seperti itu?
Aku harap tidak. Karena yang tiba-tiba tidak bisa memberikanmu kebahagiaan sejati.
Namun seandainya orang itu ada, aku juga tidak dapat berbuat apa-apa
Toh itu semua sudah terjadi
Aku tak punya mesin waktu untuk mengubah itu semua
Ah.. andai saja aku berteman baik dengan Doraemon
Sudahlah cukup berandai-andainya.
Masih sempatkah kamu menyesap kopi hangatmu di malam yang dingin ini?
Hanya untuk informasi saja, belum menyesap kopi saja jantungku sudah berdebar kencang
Bukan karena aku takut kopi, hanya saja karena kamu tiba-tiba melintas dipikiranku
kemudian terbayang dalam benakku jika saat ini kita sedang menikmati kopi di kedai dengan suasana romantis
Violinist melantunkan nada mayor nan indah dari biolanya
Denting piano terdengar begitu merdu tanpa sendu
Alunan musik menciptakan sebuah harmoni
Ketika aku menyadari bahwa itu hanya angan belaka, hatiku seketika remuk
Sialnya, setelah remuk, potongan-potongan hati itu menyatu lagi
Dan kejadian itu terulang kembali, remuk lagi
Bukan hanya angan-angan minum kopi saja, tapi semua hal yang hampir tak mungkin kita lakukan bersama
Bisa saja kita meminum kopi bersama, tapi tak akan ada suasana romantis di sana
Jika momen itu terjadi sungguhan, mungkin kita sedang berteduh, menunggu hujan reda sambil menyesap kopi hangat
Kemudian kita membicarakan hal-hal menarik, setidaknya menurutmu
Lupa waktu, sampai-sampai hujan reda pun tidak kita sadari
Pasti aku akan menikmati saat-saat itu benar terjadi
Itu saja cukup bagiku, tidak perlu suasana romantis yang penuh dengan omong kosong
Tak harus ada pemusik yang mengiri, asal ia tersenyum, itu saja sudah membuatku bahagia. Setidaknya untukku.
Sepi rasanya jika ponselku tidak berdering dengan notifikasi khusus yang kubuat untukmu
Meski banyak notifikasi email, whatsapp, dan aplikasi chatting lainnya, hanya notifikasi darimu yang membuatku bahagia, walaupun hanya sekejap. Sialnya, ketika ada pesan darimu, aku membutuhkan waktu lama untuk merangkai kata demi kata agar kamu merasa senang ketika aku membalasnya. Perlu kamu ketahui, aku tidak tiba-tiba seperti ini. Hampir setiap kali kamu mengirim pesan, aku selalu menghabiskan waktu begitu lama untuk membalas pesanmu.
Malam ini tak begitu dingin, jadi aku menulis ini
Bandung, Sabtu, 26 Agustus 2017
Pernahkah seseorang datang dari suatu tempat tiba-tiba membuatmu bahagia?
Pernahkah ada seseorang yang tiba-tiba mewarnai hidupmu walau hanya monokrom saja?
Adakah orang di luar sana yang mampu meluangkan waktunya untukmu tanpa permisi sekalipun?
Pernah adakah seseorang seperti itu?
Aku harap tidak. Karena yang tiba-tiba tidak bisa memberikanmu kebahagiaan sejati.
Namun seandainya orang itu ada, aku juga tidak dapat berbuat apa-apa
Toh itu semua sudah terjadi
Aku tak punya mesin waktu untuk mengubah itu semua
Ah.. andai saja aku berteman baik dengan Doraemon
Sudahlah cukup berandai-andainya.
Masih sempatkah kamu menyesap kopi hangatmu di malam yang dingin ini?
Hanya untuk informasi saja, belum menyesap kopi saja jantungku sudah berdebar kencang
Bukan karena aku takut kopi, hanya saja karena kamu tiba-tiba melintas dipikiranku
kemudian terbayang dalam benakku jika saat ini kita sedang menikmati kopi di kedai dengan suasana romantis
Violinist melantunkan nada mayor nan indah dari biolanya
Denting piano terdengar begitu merdu tanpa sendu
Alunan musik menciptakan sebuah harmoni
Ketika aku menyadari bahwa itu hanya angan belaka, hatiku seketika remuk
Sialnya, setelah remuk, potongan-potongan hati itu menyatu lagi
Dan kejadian itu terulang kembali, remuk lagi
Bukan hanya angan-angan minum kopi saja, tapi semua hal yang hampir tak mungkin kita lakukan bersama
Bisa saja kita meminum kopi bersama, tapi tak akan ada suasana romantis di sana
Jika momen itu terjadi sungguhan, mungkin kita sedang berteduh, menunggu hujan reda sambil menyesap kopi hangat
Kemudian kita membicarakan hal-hal menarik, setidaknya menurutmu
Lupa waktu, sampai-sampai hujan reda pun tidak kita sadari
Pasti aku akan menikmati saat-saat itu benar terjadi
Itu saja cukup bagiku, tidak perlu suasana romantis yang penuh dengan omong kosong
Tak harus ada pemusik yang mengiri, asal ia tersenyum, itu saja sudah membuatku bahagia. Setidaknya untukku.
Sepi rasanya jika ponselku tidak berdering dengan notifikasi khusus yang kubuat untukmu
Meski banyak notifikasi email, whatsapp, dan aplikasi chatting lainnya, hanya notifikasi darimu yang membuatku bahagia, walaupun hanya sekejap. Sialnya, ketika ada pesan darimu, aku membutuhkan waktu lama untuk merangkai kata demi kata agar kamu merasa senang ketika aku membalasnya. Perlu kamu ketahui, aku tidak tiba-tiba seperti ini. Hampir setiap kali kamu mengirim pesan, aku selalu menghabiskan waktu begitu lama untuk membalas pesanmu.
Malam ini tak begitu dingin, jadi aku menulis ini
Bandung, Sabtu, 26 Agustus 2017
Tidak ada komentar: