Tuhan Maha Pemberi, Tapi Akankah Dia Memberi Kepada Kita?

Manusia (dan makhluk hidup/mati lainnya) tidak bisa hidup tanpa kasih sayang Tuhan. Sudah selayaknya pula manusia meminta kepada Tuhan. Dan Tuhan pun tidak akan segan memberi sesuatu kepada kita karena Dia Maha Pemberi, Mahakaya pula. 


Tapi, yang jadi pertanyaan, akankah Dia memberi?


Dalam pandangan gue yang terinspirasi dari Ahmad Mukhlis Yusuf (CEO Antara 2007-2012). Beliau sewaktu main ke Asrama Felicia IPB dan berbagi pengalamannya pernah cerita di sharing  session.

Carilah ilmunya dahulu.

Sangat sederhana nasihat yang beliau sampaikan. Beliau berucap seperti itu ketika ada dari audiens (penghuni Asrama Felicia IPB) yang bertanya, "Kenapa Abang bisa memperoleh pencapaian yang tidak bisa dibilang remeh?"


Setelah menjawab cari ilmunya dulu, Bang Mukhlis, begitu sapaan akrab kami, lanjut bercerita, "Allah pasti mewujudkan doa kita kok. Tinggal kita siap atau tidak menerima pemberian Allah itu."


Salah satu caranya adalah dengan mencari ilmunya dahulu. Jika ingin berangkat haji, baca buku tentang berhaji. Cari ilmunya. Jangan sampai kita ingin berhaji, tapi tentang haji pun tidak tahu. Ingin mendapatkan beasiswa tapi cari-cari info tentang beasiswa pun tidak. Kita ingin kerja di perusahaan teknologi, tapi kita malah gaptek atau bahkan untuk memulai halaman baru di Ms. Word pun kita enter-enter manual, bukan dengan cara klik page break


Dari pandangan gue sendiri yang awam, Tuhan pun tidak ingin kita--ketika menerima pemberian-Nya--malah bikin hamba-Nya kesusahan. Contohnya kalau diterima di perusahaan IT tapi di sisi lain kita gak ngerti ngoding kan nantinya malah memberatkan kita.  Dan pada satu titik kita gak bisa mengelak lagi yang akhirnya... kehilanga pekerjaan tersebut.


Contoh lagi, kalau kita gak bisa mengelola uang Rp100.000, gimana mungkin kita bisa mengelola uang Rp1.000.000. Kalau kita gak bisa mengelola uang lima juta, mana mungkin kita bisa mengelola duit sepuluh jeti. Dan seterusnya.


Pelajaran lain yang didapatkan dari bincang-bincang bersama Bang Mukhlis adalah: semua ada prosesnya. Belajar berarti berproses. Berproses berarti bersabar. 


Nah supaya tetap dalam jalur, tuliskan impian-impian atau doa kita. Bukan ditulis dalam ingatan, tapi benar-benar ditulis. Tujuannya agar kita ingat kalau kita sedang berproses menuju doa itu. 


Gue bilang gini bukan berarti gue sudah berproses secara maksimal dan mendapatkan hasil dari doa-doa gue selama ini. Gue hanya ingin berbagi pengalaman sekaligus mengingatkan kepada diri sendiri kalau proses gue belum selesai. Masih ada mimpi yang belum terwujud. 


Jadi

Tuhan Maha Pemberi jika kita sudah siap untuk menerima


Salam lemper.  


keyword: cara mewujudkan doa, berdoa, tuhan maha pemberi

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.