Cara Agar Tidak Lupa: Manusia, Lupa, dan Luka

Ketika masuk SMA, seperti kebanyakann remaja lain, gue ingin sekali membentuk sebuah grup musik, lebih tepatnya grup musik dengan peralatan band pada umumnya. Mulai dari gitar, bass, drum, dan tentunya vokal. Keinginan ini didukung oleh teman gue yang berasal dari SMP yang sama. Soni, gue biasa panggil gitu. Dan seperti hanya 2 orang saja tidak cukup, kemudian kami mengajak teman SMP lainnya, yakni Riko, untuk mengisi posisi gitar yang saat ini belajar di SMA yang sama. Jadi formasinya, gue jadi bassist, Soni jadi drummer, dan Riko sebagai gitaris.

Tapi, bukan itu yang gue bahas di sini, melainkan sebuah lagu yang sempat gue tulis liriknya. Menulis lagu ini merupakan satu kewajiban untuk sebuah band agar mempunyai sebuah karya original. Oh iya, band gue waktu itu bergenre pop dan kami sepakat untuk memberi nama band kami After Sunday Morning. Ada sekitar 10 lagu yang gue tulis dan sampai sekarang belum ada yang direkam, orang bandnya juga gak jalan-jalan wkwkwk. Sebenarnya gue menulis lagu karena ingin bercerita melaui media yang berbeda. Kan, sejauh ini gue selalu bercerita lewat cerpen dan novel. Nah kali ini gue ingin bercerita dengan alunan nada, atau lebih sering gue anggap sebagai "Puisi Bernada".

Dari 10 lagu tersebut, ada yang memotivasi gue untuk menulis post ini. Lagu ini gue tulis lebih dari satu tahun yang lalu. Gini liriknya


Perhatiin bait 1 dan 2 aja.

Bagi yang bertanya di mana gue menulis itu, gue nulis di evernote. Setiap ide yang muncul di kepala, langsung gue tulis di evernote agar tidak lupa. Gue gak maksud buat promosi ya, cuma tujuan dibuat aplikasi evernote ini sama dengan maksud dan tujuan gue di post ini. 

Manusia diciptakan untuk lupa.

Pernah gak berpikir kenapa setiap hari selalu lupa? Gue yakin semua manusia yang ada di dunia pasti pernah lupa. Yang membedakannya adalah lupa banget atau lupa aja. eh bukan itu deng, pelupa atau sekali. Kalo pelupa ya orang itu hobinya lupa, kalo lupa itu once a time. Sebagai pelajar, gue juga suka lupa ngerjain tugas. Tapi ya itu manusiawi, asal jangan keseringan.

Dan mereka membutuhkan lupa. Untuk menghapuskan luka.

Biar lebih jelas, gue kasih contoh. Misalnya kita putus dengan pacar yang sudah lama pacaran dan sudah melewati berbagai rintangan, tentunya kita pasti akan merasa terpukul dengan kejadian itu. Di situlah kita membutuhkan lupa untuk menenangkan hati dan pikiran. Setelah kita melupakan itu sejenak, marilah kita ingat-ingat kembali kisah yang dulu pernah diukir untuk menjadikan kita lebih baik di hari esok (bijak banget yak wkwkwk).
Lupa juga dibutuhkan ketika terjebak di situasi sulit, seperti ketika kita tidak ngerjain PR dan ditanya sama guru matpelnya, "Kenapa gak ngerjain PR?" Dijawab, "Kemarin gak sekolah"
 "Kenapa gak tanya temen?" "Lupa, Bu.

Jangan kau menduga
JIka lupa tiada berguna
Kelak engkau membutuhkannya
tuk menghapus noda di dada

Kalo bait kedua maksudnya sama dengan baik pertama. Lalu ada yang nanya: "Kalo gitu kenapa lu nulis bait kedua?" Lalu gue jawab: "Biar panjang aja heehhehe."

Mungkin segitu dulu yang bisa gue sampaikan. Untuk selanjutnya mungkin gue akan membahas maksud-maksud lain dari lagu yang sudah gue tulis. Daripada lagunya nganggur, mending gue bahas di sini hahaha.

kata kunci:
manusia, lupa, luka, cinta, SMA
cara dan tips agar tidak lupa
cara menghilangkan luka di hati

3 komentar:

  1. Punya band tuh impian paling labil saya pas jaman SMP. Tapi karena enggak pernah bisa mainin alat musik, ya jadi penyanyi paling amatir akhirnya. Wong suaranya juga cempreng. Hehehe. Bagusnya, kalo kamu bisa bikin lagu diiringin gitar, mending rekam aja. Terus upload ke soundcloud. Biasanya banyak yang dengerin. Asal serius digelutin, pasti ada hasil. Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga udah mimpi bikin band dari smp, cuma temen2nya pada gak bisa main alat musik hahaha. btw skrg saya lagi suka2nya bikin musik di FL Studio. mau diupload ke Soundcloud rencananya

      Hapus
  2. Kalo saya lupanya faktor U kali yaa

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.