Banjir Melanda Bandung Kabupaten

Banjir merupakan suatu bencana alam yang tidak ditunggu kehadirannya, tapi bagi sebagian orang ada yang menunggu kehadirannya. Bagi yang tidak menunggu kehadiran banjir biasanya orang yang sering kebanjiran (termasuk gue). Kebalikannya, bagi yang menunggu kehadiran banjir biasa orang yang jarang kena banjir, salah satunya tempat yang sekarang gue sedang diami, bahasa gaulnya ngungsi.

Jika gue masih bertahan di rumah, mungkin gue tidak akan bisa menulis post ini, menyelesaikan membaca buku Supernova #5: Gelombang karya Dee Lestari. Juga tidak akan bisa meneruskan menulis naskah calon buku terbaru gue. Maaf curcol.

Sebelum ada yang nanya, gue tinggal di Dayeuhkolot. Bisa liat di sini: banjir Dayeuhkolot

Banjir kali ini sangat menganggu terhadap jadwal gue. Salah satunya shooting film pendek Cerita Sebuah Mimpi, film itu telah gue jelaskan di post sebelum ini. Waktu shooting hari ketiga akan dimulai, eh, besoknya banjir, gede banget lagi. Shooting pun gue paksakan, alhasil cuma ada 3 orang yang kumpul di lokasi shooting. Di situ, demi memanfaatkan waktu, gue paksakan untuk pengambilan gambar dengan membuat cerita baru. Hasilnya? Ngacho maksimal.

Shooting film ini pun akan ditunda dan gak tau kapan akan dimulai lagi. Melihat kondisi aja kayaknya mah.

Banjir pun menjadi salah satu penghambat dalam meneruskan menulis naskah calon anak terbaru gue. Emang menulis bisa di mana saja. Tapi gue yang biasanya nulis di kamar tercinta, sekarang jadi agak tersendat-sendat ketika menulis. Yang penting, gue nulis terus, dan hasilnya bisa gue edit lagi ketika rumah sudah normal kembali. Nulis terus sampai mampus.

Ya, intinya banjir itu sangat merugikan. Lantas kenapa banjir ini bisa terjadi?

Menurut gue, banjir ini terjadi karena manusianya sendiri yang suka hidup sembarangan. Sembarangan ini berarti universal. Bisa suka sembarangan buang sampah, sembarangan buang limbah, dan boker sembarangan. Gue gak tau maksud orang-orang yang suka sembarangan ini. Digajih juga enggak, kenapa mau sembarangan?

Padahal hidup teratur itu adalah hidup yang menyenangkan, setidaknya bagi gue begitu. Apa susahnya sih buang sampah pada tempatnya? Gini ya, kalo lo malu boker sembarangan, kenapa lo gak malu buang sampah sembarangan. Padahal itu sama-sama buang kotoran atau apalah. Betul tidak?

Bagi yang mau ngirim sumbangan silakan, tanyain aja alamatnya di bagian kontak di sidebar blog ini.

Sekian.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.